Featured Post Today
print this page

Marieke Bloembergen, sejarawan yang bekerja sebagai peneliti di Lembaga Kajian Asia Tenggara dan Karibia (KITLV) di Leiden, Belanda, menulis sebu...

Read more »

8 Januari 1515 atau 501 tahun yang lalu, Jorge d’Albuquerque, gubernur Portugis di Malaka menulis surat kepada Raja Portugis. Isinya menyebut tig...

Read more »

BISSU Saidi beberapa waktu sebelum dia wafat, untuk menuliskan gendernya apakah sebagai laki-laki, perempuan, atau waria. “Tidak nak. Saya ini bi...

Read more »

(Presiden Sukarno membangun Sarinah untuk memperkuat ekonomi sosialis, bukan untuk dan atas nama kapitalis) 17 AGUSTUS 1962. Ada keramaian di Ja...

Read more »

KETIKA tentara Jepang datang di Aceh, orang-orang Ambon tentara KNIL (Tentara Kerajaan Hindia Belanda) melarikan diri dan berbaur dengan masyarak...

Read more »

SIAPA yang tak kenal dengan kisah keris Mpu Gandring? Keris ini dikutuk pembuatnya, Mpu Gandring, akan membawa malapetaka. Keris pencabut maut ini...

Read more »

SESUDAH proklamasi kemerdekaan timbul masalah kesiapan menerima negara baru. Sejarawan M.C. Ricklefts dalam Sejarah Indonesia Modern menulis banyak...

Read more »
Latest Post
Polisi Zaman Kumpeni

Polisi Zaman Kumpeni

Marieke Bloembergen, sejarawan yang bekerja sebagai peneliti di Lembaga Kajian Asia Tenggara dan Karibia (KITLV) di Leiden, Belanda, menulis sebuah buku tebal tentang rekam jejak polisi di Hindia Belanda. Dalam buku terjemahan dari bahasa Belanda setebal 500 halaman lebih itu Marieke membeberka
0 comments
Inilah Tiga Orang Jawa yang Membahayakan Portugis

Inilah Tiga Orang Jawa yang Membahayakan Portugis

8 Januari 1515 atau 501 tahun yang lalu, Jorge d’Albuquerque, gubernur Portugis di Malaka menulis surat kepada Raja Portugis. Isinya menyebut tiga orang dari Jawa yang membahayakan penguasaan Portugis atas Malaka, yakni pate Quitis (pate Kadir), pate Amoz (pate Unus), dan Pate Rodym (Raden Pata
0 comments
Toleransi Gender di Masyarakat Sulawesi Selatan

Toleransi Gender di Masyarakat Sulawesi Selatan

BISSU Saidi beberapa waktu sebelum dia wafat, untuk menuliskan gendernya apakah sebagai laki-laki, perempuan, atau waria. “Tidak nak. Saya ini bissu. Bissu itu sendiri,” jawabnya kepada Historia. Saidi kemudian mengangkat tangannya. Membuka telapaknya, lalu memegang jempolnya. Jempol itu, kata
0 comments
Sejarah Sarinah: Sarinah Toko Murah, Bukan Toko Mewah

Sejarah Sarinah: Sarinah Toko Murah, Bukan Toko Mewah

(Presiden Sukarno membangun Sarinah untuk memperkuat ekonomi sosialis, bukan untuk dan atas nama kapitalis) 17 AGUSTUS 1962. Ada keramaian di Jalan Thamrin Jakarta Pusat. Presiden Sukarno meletakkan batu pertama pembangunan department store pertama di Indonesia: Sarinah –diambil dari nama peng
0 comments
Demi Perjuangan, Pemuda Aceh Palsukan Surat Gubernur Maluku

Demi Perjuangan, Pemuda Aceh Palsukan Surat Gubernur Maluku

KETIKA tentara Jepang datang di Aceh, orang-orang Ambon tentara KNIL (Tentara Kerajaan Hindia Belanda) melarikan diri dan berbaur dengan masyarakat. Setelah Jepang kalah, mereka keluar dari persembunyiannya. Mereka yang ditawan Jepang dibebaskan. Mereka berharap Belanda akan kembali dan menerim
0 comments
Enam Korban Keris Mpu Gandring

Enam Korban Keris Mpu Gandring

SIAPA yang tak kenal dengan kisah keris Mpu Gandring? Keris ini dikutuk pembuatnya, Mpu Gandring, akan membawa malapetaka. Keris pencabut maut ini dikisahkan dalam kitab Pararaton atau Katuturanira Ken Anrok (gubahan tahun 1478 dan 1486 tanpa disebutkan penggubahnya). Di luar mitos soal magis ke
0 comments
Partai Demokrat Anti Kemerdekaan RI

Partai Demokrat Anti Kemerdekaan RI

SESUDAH proklamasi kemerdekaan timbul masalah kesiapan menerima negara baru. Sejarawan M.C. Ricklefts dalam Sejarah Indonesia Modern menulis banyak raja dan kaum ningrat, yang didukung Belanda dan mendapatkan kekayaan darinya, tak mengakui kemerdekaan Indonesia. Mereka sama sekali tak tertarik re
0 comments
Pages (9)1234567 Next